Jumat, 1 April
2005 | Pkl.
10:55:43 WIB
a lone |
Ada sebuah
kisah menarik yang pernah dikirimkan seorang rekan kepada saya, tentang Bis
dan Cinta. Apa hubungannya?! Hm… kalo kamu mau tau, baca aja. Terus…
renungi, sungguh tersimpan sejuta makna di dalamnya. Kisah ini dikirimkan
ketika saya tengah dilanda kebimbangan terhadap keputusan yang telah saya buat,
sungguh suatu kebetulan! Dari kisah ini pula, jujur, saya baru dapat menemukan
sebuah hakikat dari cinta yang selama ini saya cari. Semoga, setelah
membacanya, anda pun mampu menangkap maksud yang ingin penulis sampaikan.
Begini ceritanya… (kayak KISMIS
aja! )
Sebuah bis datang, dan kau bilang,
“Wah…terlalu sumpek dan panas,
nggak bisa duduk nyaman nih! Aku tunggu bis berikutnya saja.”
Kemudian, bis berikutnya datang.
Kamu melihatnya dan berkata,
“Aduh bisnya kurang asyik ah!
Mana dah ringsek lagi…! Nggak mau ah…”
Bis selanjutnya datang, cool
dan kamu berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu bahkan melewatimu
begitu saja.
Bis keempat berhenti tepat di
depanmu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,
“Nggak ada AC nih, gue bisa
kepanasan”.
Maka kamu membiarkan bis keempat
itu pergi begitu saja…
Waktu terus berlalu, kamu mulai
sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kamu
sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa
lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya
bukan yang ingin dituju!
Dan, kamu baru sadar telah
menyiakan waktumu sekian lama…
Moral dari cerita ini, sering
kali seseorang menunggu orang yang benar-benar ‘ideal’ untuk menjadi pasangan
hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu
pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.
Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk ‘calon’, tapi tidak ada
salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya
dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata di kemudian
hari memang tidak cocok, apa boleh buat… toh kamu pun masih bisa
berteriak ‘Kiri !’ dan keluar dengan sopan.
Maka, memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung
pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantor, dalam
arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.
Cerita ini juga berarti, kalau kamu benar-benar menemukan bis yang kosong,
kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu
harus dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut tepat di depanmu.
Untuk dia beri kesempatan kamu masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti
itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu
sendiri, dan juga baginya.
Nah, bis seperti apakah yang sedang kamu tunggu?.... hehehe ini mungkin hanya sekedar pesan dari penulis bahwa hidup adalah pilihan,,, pesan ini dari temen yang kebetulan mengalami hal ini,, semoga berguna yang membacanya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
test